Senin, 26 September 2011

LAPORAN BULK DENSITY

I.       PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Tanah  sebagai media pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari komposisi berat atau satuan volume fase padat tanah. Komposisi ini dikenal sebagai berat jenis tanah. Dan sebagai sistem tiga fase yaitu fase padat, cair, dan gas. Di antara fase itu sekitar 50% volume tanah yang sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya merupakan bahan organik, ditempati fase padat tanah. Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang ditempati sebagian oleh fase cair dan gas.
Sifat fisis tanah tergantung pada jumlah ukuran dan komposisi mineral dari partikel tanah, penting diketahui untuk memeperlancar penentuan Bulk Density (BD). Dalam tanah terdapat sejumlah pori-pori. Ruang pori ini diisi oleh air dan udara, air dan udara juga bergerak melalui ruang pori ini. Jadi penyediaan air dan udara untuk pertumbuhan tanaman berkaitan erat dengan jumlah dan ukuran pori. Oleh karena berat tanah berhubungan dengan jumlah dan ukuran pori, maka hubungan ruang pori tanah perlu diketahui dalam analisis bulk density.
Berat isi berguna untuk menghitung berat tanah di lapangan. Bulk Density penting untuk menghitung tiap-tiap hektar tanah yang didasarkan pada berat tanah per hektar. Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Tanah yang lebih padat mempunyai nilai Bulk Density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat.
Nilai Bulk Density dapat menggambarkan adanya lapisan pada tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineralnya, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus oleh akar.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan percobaan tentang bulk density untuk mengetahui nilai bulk density dari tanah yang diambil, sebab berat tanah berhubungan dengan jumlah dan ukuran pori sehingga hubungan ruang pori tanah perlu diketahui dalam analisis bulk density.

1.2         Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum bulk density adalah untuk mengetahui nilai bulk density tanah  utuh pada tanah Mollisols.
 Kegunaan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah dan jenis tanah apa yang cocok untuk lahan pertanian sehubungan dengan tingkat Bulk Density.


II.          TINJAUAN PUSTAKA
2.1.            Bulk Density
Kerapatan suatu tanah adalah cara lain dalam menyatakan berat tanah. Disini seluruh ruang tanah (ruang yang diduduki oleh butir padat dan pori tanah), masuk dalam perhitungan. Kerapatan massa diukur sebagai massa suatu kesatuan masa tanah kering. Kerapatan massa ditentukan baik oleh banyaknya pori maupun oleh butiran tanah padat. Jadi tanah yang lepas dan bergumpal akan mempunyai berat persatuan volume rendah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. (Buckman dan Brady, 1982).
Bulk Density merupakan petunjuk kerapatan tanah, makin padat suatu tanah maka makin sulit meneruskan air dan penetrasi akar makin sulit. Bulk density sangat penting pada pertumbuhan tanaman karena kita dapat mengetahui kebutuhan pupuk atau air pada tiap-tiap pada tiap-tiap hektar tanah didasarkan pada berat tanah. (Harjowigeno, 2003).
Berat isi merupakan berat (massa) satu satuan volume tanah kering, umumnya dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik. Volume tanah termasuk butiran padat dan ruang pori. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Bahan organik memperkecil berat isi tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dibandingkan dengan bahan mineral (Pairunan A.K. dkk, 1997).
Kerapatan volume juga dapat ditentukan dengan menggunakan satuan gr/cm3 tiga maka nilai kerapatan isi lapisan oleh tanah yang bertekstur tanah biasa memiliki kapasitas nilai berat jenis yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah-tanah berpasir. (Hakim, dkk., 1986).
2.2.            Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density
Nilai dari berat volume Bulk Density dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk tanah   berstruktur  halus  mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang
lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar porositas (Sarief, 1986).
Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan kelembaban tanah. Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral, dan bahan organik memperbesar porositas tanah. (Buckman dan Brandy, 1982).
Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Anonim 2, 2011).



III.             BAHAN DAN METODE
3.1.            Waktu dan Tempat
Praktikum bulk density dilaksanakan pada hari Kamis, 28 April 2011, Pukul 11.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3.2.            Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah ring sampel, penggaris, timbangan dan gelas ukur.
            Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sampel tanah utuh dari tanah Mollisols dan air.

3.3.            Prosedur kerja
Prosedur kerja dari praktikum bulk density adalah  :
*      Contoh tanah dari pengamatan profil yaitu contoh tanah utuh yang diambil dengan ring sampel, dimasukkan ke dalam 2 hari sebelum praktikum.
*      Setelah diovenkan, contoh tanah tadi dimasukkan dalam desikator untuk didinginkan kemudian ditimbang tanah beserta ring sampelnya. Selanjutnya keluarkan tanahnya kemudian timbang ring sampelnya.
*      Menghitung bulk density dengan persamaan:
            Keterangan:
            Volume Tanah             = 
             T                                 = tinggi ring sampel (cm)
             r                                  = jari-jari (cm)
                                              = 3,14


IV.           HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.            Hasil
Berdasarkan hasil pegamatan yang telah dilakukan pada praktikum Bulk Density maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Perhitungan Bulk Density Tanah Mollisols
Lapisan
Bulk Density (g/cm3)
I
1,35
Sumber : Data Primer setelah Diolah, 2011.

4.2.            Pembahasan
Dari hasil praktikum, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lapisan I memiliki tingkat bulk density sebesar 1,35 gr/cm 3. Tanah pada lapisan I memiliki nilai bulk density yang cukup rendah. Hal ini terjadi karena pada lapisan I mengandung tekstur yang liat dan dipengaruhi pula oleh struktur tanah dimana tanah lapisan ini mempunyai struktur yang kokoh dan pori-pori makro yang sedikit. Struktur yang kokoh mempunyai nilai bulk density yang rendah jika dibandingkan dengan lapisan lainnya. Struktur yang kokoh mempunyai pori-pori makro yang sedikit artinya bahwa kerapatannya semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan dkk (1997), bahwa tanah berpori-pori renggang mempunyai bobot kecil per satuan volume dan tanah yang padat berbobot tinggi per satuan volume.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density adalah stuktur, kadar air, bahan organik dan tekstur. Tanah bertekstur liat dan berstruktur granuler mempunyai bobot antara 1,0-1,3 g/cm³, sedangkan yang bertekstur kasar bobotnya antara 1,3-1,8 g/cm³,bahan organik mempunyai berat isi dari tanah karena bahan ini lebih  ringan dari pada mineral, kemudian bahan organik juga turut memperbesar pori. Kadar air dalam pori-pori yang luas sangat sulit memegang tanah.



V.               KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.            Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum penetapan nilai Bulk Density, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.    Bulk Density merupakan petunjuk kerapatan tanah, makin padat suatu tanah maka makin sulit meneruskan air dan penetrasi akar makin sulit. Nilai bulk density tanah Mollisols adalah 1,35 gram/cm3
2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai bulk density adalah bahan kandungan organik, tekstur, dan struktur tanah.
5.2.            Saran
Sebaiknya asisten memberikan soal tugas pendahuluan tidak terlalu banyak dan diberikan 3-5 hari sebelum praktikum agar tugas tersebut bisa dipelajari dengan baik sehingga tidak ada lagi yang gagal respon.
Sebaiknya pihak laboratorium memperbaharui alat-alat agar praktikum bisa berjalan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1, 2011. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah. Diakses dati http://www.scribd.com/doc/13853880/  pada 19 Mei 2011. Makassar.
Anonim 2, 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi Bulk Density. Diakses dari http://strukturtanah.blogspot.com/ pada 19 Mei 2011. Makassar.

Foth, Henry D., 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada University Press, Yogakarta.

Hakim, Nurhajati, M. Yusuf Nyapka, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B.Hong, H.H. Bailey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Hardjowigeno. S, 2003. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo, Jakarta.

Pairunan A.K, .L. Nanere, Arifin, Solo S.R. Samosir, R. Tangkaisari, J. L. Lalopua, B. Ibrahim dan H. Asmadi, 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur, Makassar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar